Bintangur merupakan pohon yang berukuran sedang, batang pendek, tinggi 10- 25 m; diameter 1-2 m, sebagian batangnya merayap di tanah, cabang tumbuh miring atau horisontal melebar sampai di atas permukaan laut. Batang mengeluarkan getah berwarna putih ketika dilukai. Daun duduknya berhadapan, keras seperti kulit, berwarna hijau mengkilap, bangun daun memanjang sampai jorong, pada bagian basal bulat sampai meruncing, ujung daun membulat sedikit bertakik atau agak runcing, tepi daun mempunyai urat daun yang halus dan sejajar. Bunga di ketiak daun tersusun tandan, berwarna putih terdiri dari 4 sepala (daun kelopak) dan 8 petala (daun mahkota bunga). Buah berbentuk bulat sampai oval atau memanjang, ketebalan sedang, lapisan luar keras berwarna hijau-abu-abu. Bunga dan buah dapat ditemukan sepanjang tahun. Umumnya hidup di tepian laut sepanjang pantai dan kadang-kadang dijumpai di tanah berpasir sampai pada ketinggian 200 m dpl. Penyebaran di area dataran renadah di daerah pantai Papua dan sangat sedikit di kepulauan.
Kandungan penting Bintangun :
Kandungan senyawa kimia : Amentoflavone, epicatechin, leucocyanidin, myricetin dan glucoside, pyranoamentoflavone, quercetin, quercetrin, leucocyanidin, beta-amyrin, canophyllic acid, canophyllal, canophyllol, canophyllum, epifredelanol, friedelin, erythrodiol-3-acetate, sixteen xanthones including buchanaxanthone, calophyllumin A, caloxanthones A-E, euxanthone, dan lain-lain.
Khasiat dan Cara Penggunaan Bintangun :
- Bisa menghilangkan penyakit fertigo (pusing) dan migraen (sakit kepala sebelah). Cara membuat : Daun bintangur yang sudah kering dibakar, kemudian asapnya yang diisap
- Untuk mencuci mata yang meradang. Cara membuat : Daun bintangur di kepulauan Fiji direndam semalam akan berwarna kebirubiruan dan berkhasiat menyejukkan. Air rendaman itu dipakai untuk mencuci mata yang meradang.
- Bahan baku biofuel yang diekstrak dari bijinya. Tumbuhan ini merupakan salah satu jenis tumbuhan masa depan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sebagai bahan baku biofuel yang diekstrak dari bijinya.
- Untuk mengatasi rambut rontok karena memiliki kemampuan antiparasit.
- Minyak yang dihasilkan dari biji yang bersifat toksik cukup kuat dapat digunakan sebagai obat penahan rasa sakit.
- Kulit biji bintangur berpotensi dan berkorelasi sebagai bahan antikanker.
- Selain itu bintangur juga menghasilkan zat bioaktif maupun sebagai bahan baku kosmetika.
- Menurut K. Heyne dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia, inti biji yang segar mengandung kadar minyak 55%, sedangkan dalam keadaan benar-benar kering kandungan minyaknya 70 ,5 %.
- Minyak dari genus tanaman yang sama dapat menghilangkan rasa sakit, sehingga digunakan untuk mengobati sakit rematik. Kayunya dipergunakan sebagai bahan kayu pertukangan. Kayu bintangur masuk dalam kelas II-IV bila disimpan pada kondisi terbuka dan jika digunakan langsung berhubungan dengan tanah daya tahannya sekitar 0,5 ± 3,5 tahun (Soerianegara dan Lemmens 2010).
- Getah putih dari daun dilarutkan dengan air, larutan tersebut digunakan untuk mengobati iritasi mata bahkan sakit mata. Air rebusan dari daun kering digunakan untuk infeksi kulit, luka baru atau teriris dan luka. Daun segar yang dipanaskan di atas api sampai lunak dan hangat digunakan untuk kompres luka borok dan bisul.
Sumber : Buku Tumbuhan Kerarifan Lokal Papua /Papua traditional medicine herbs, 2017