Virus corona adalah kelompok besar virus yang menyebabkan berbagai jenis penyakit. Mulai dari batuk pilek hingga penyakit yang lebih parah. Beberapa jenis virus corona yang pernah menjadi wabah di dunia meliputi :
-
Severe acute respiratory syndrome (SARS)
Wabah virus corona penyebab SARS (SARS-CoV) berawal di Guangdong, Cina pada tahun 2002, dan menyebar hingga ke 26 negara. Epidemi ini berakhir di 2003 dengan jumlah penderita lebih dari 8.000 orang.
-
Middle east respiratory syndrome (MERS)
Epidemi virus corona penyebab MERS (MERS-CoV) pertama dilaporkan pada 2012 di Arab Saudi. Penyakit ini kemudian menyebar secara global dengan jumlah kasus sekitar 2.500 orang.Kemudian, ada pula jenis virus corona baru yang sedang sekarang menjadi pandemi global. Virus ini bernama 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) atau dikenal dengan nama Covid-19.
Gejala
Gejala infeksi virus corona bervariasi, dari flu ringan hingga radang paru-paru atau pneumonia. Keluhan-keluhan dapat muncul pada 2-14 hari setelah terjadi paparan virus. Keluhan dapat membaik dengan mudah pada sebagian pasien. Namun sebagian pasien lainnya bisa mengalami pemburukan gejala dengan cepat.
1. Secara umum :
- Gangguan pada indera penciuman (anosmia) dan pengecap
- Demam
- Menggigil
- Batuk kering
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas
- Nyeri otot
- Kelelahan
2. Secara khusus (jarang) :
- Gangguan pada kulit, contohnya bentol yang gatal serta bintil berair seperti cacar air
- Mual
- Muntah
- Diare
Baru-baru ini pun muncul berita bahwa ruam keunguan pada jari-jari kaki yang dialami oleh beberapa penderita Covid-19. Tapi gejala yang disebut covid toes ini belum bisa dipastikan sebagai tanda khas dari infeksi virus corona.
Penyebab :
Penyebabnya adalah infeksi virus SARS-CoV-2. Virus ini sejatinya merupakan, yakni virus corona jenis baru yang muncul di tahun 2019. Ada dugaan bahwa virus SARS-CoV-2 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun kemudian diketahui bahwa virus ini juga menyebar dari manusia ke manusia.
Proses penularan Virus Corona :
- Terhirup langsung ke dalam paru-paru
- Droplet (percikan renik yang keluar dari saluran pernapasan manusia) hinggap di tangan atau permukaan benda di sekitar penderita, lalu orang lain menyentuh tangan, benda, atau permukaan tersebut, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya sendiri.
Cara mencegah :
- Secara umum
Menjaga jarak (physical distancing), meningkatkan daya tahan tubuh, lebih sering mencuci tangan, jangan sering menyentuh area mata, hidung, dan mulut, menghindari kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi, jangan bepergian ke negara yang memiliki kasus wabah, menggunakan masker, menghindari kontak dengan hewan liar, memasak makanan hingga benar-benar matang
- Bagi ODP dan PDP
Mengisolasikan diri, tidak menerima tamu yang menjenguk, menggunakan alat makan dan minum sendiri, memakai masker, menerapkan etika bersin, batuk, dan membuang ludah, mencermati perkembangan gejala.
Komplikasi :
- Pneumonia
- Acute respiratory distress syndrome
- Gagal ginjal
- Acute cardiac injury
- Kematian
Solusi herbal :
- Pegagan
2. Bawang putih
Bawang putih mengandung allicin, sebuah komponen kuat yang dapat menghancurkan bakteri dan infeksi. Selain bisa mencegah penyakit covid-19, bawang putih juga mempunyai manfaat seperti berikut ini : menjaga kesehatan dengan cara meregulasi hormon, serta meregulasi aliran darah.
Kurkuminoid yang terdiri atas kurkumin dan desmetoksikurkumin, mempunyai manfaat antara lain untuk : menetralkan racun, menghilangkan nyeri, antibakteri, mencegah pelemakan dalam sel-sel hati, antioksidan.
Tumbuhan meniran juga mempunyai manfaat seperti berikut ini : pengobatan gangguan ginjal, sariawan, malaria, tekanan darah tinggi, peluruh air seni, nyeri ginjal, kencing batu dan gangguan empedu, sebagai antidiare, sebagai antipiretik.
Tanaman dengan nama latin Curcuma domestica Val tersebut terbukti mengandung zat aktif yang khas, yaitu curcuminoide dan ukanon jenis A, B, C dan D yang berfungsi merangsang daya tahan tubuh.
- Tanaman-tanaman diatas dapat dikonsumsi dengan cara : rebus 2-3 jenis bahan kering, masing-masing 10 gram dalam 400 ml air atau 2 gelas air selama 15 menit. Kemudian, minum 2 kali sehari.
7. Waru : 3 lembar
8. Trembesi : 1 genggam
9. Mimba : 7 lembar
10. Tapak liman : 3 lembar
11. Jahe merah : 3 ruas ibu jari
12. Temulawak : 1 ibu jari
13. Cabe jawa : 3 buah
14. Rosella : 1 kuntum
15. Kencur : 1 jari kelingking
Cara membuat : semua bahan di cuci potong-potong rebus dengan air 5 gelas hingga sisa jadi 2 gelas dan air disaring. Diminum satu gelas 2 kali sehari, ditambah 1 buah jeruk nipis.
Alternatif lain :
- Melakukan isolasi mandiri di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan dari Kementrian Kesehatan.
- Banyak beristirahat.
- Minum banyak cairan, terutama air putih.
- Mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri tenggorokan, misalnya aspirin, ibuprofen, dan paracetamol. Namun harap diingat bahwa aspirin tidak boleh diberikan pada orang berusia di bawah 19 tahun.
- Mandi air hangat atau menggunakan humidifier (alat pelembap udara) untuk mengurangi nyeri tenggorokan.
Pada beberapa pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit, dokter akan memberikan obat-obatan di bawah ini hingga hasil tes terbukti negatif:
- Terapi simptomatik sesuai dengan gejala
- Antibiotik empiris, yakni antibiotik golongan makrolide (azitromicin 1×500 mg selama 5-7 hari) atau golongan fluroquinolone (levofloxacin 1×750 mg selama 7 hari)
- Obat antivirus
- Vitamin C dosis tinggi selama 14 hari
- Chloroquine phosphate pada pasien dengan gejala yang berat
- Hepatoprotektor (obat pelindung hati) bila ditemukan hasil tes SGOT dan SGPT mengalami peningkatan
- Obat-obatan lain sesuai penyakit penyerta