daun encok

Daun Encok

Daun encok  berasal dari Srilangka, kemudian menyebar ke seluruh kawasan tropis, termasuk Indonesia dan Kepulauan Pasifik. Daun encok tumbuh liar di ladang, di tepi saluran air / ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya sampai setinggi kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut.

Kandungan penting Daun Encok :

Sifat kimiawi dan efek farmakologis : daun encok bersifat pahit, tonik, dan beracun. Kandungan kimia : daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplum-bagin, chitranone (3-6-biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plum-bagin). Zat berkhasiatnya yang bernama plumbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat menyebabkan kerusakan kulit berupa lepuh seperti luka bakar.

Khasiat dan Cara Penggunaan :

  1. Rematik

Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus. Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur. Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2 kali sehari.

2. Sakit kepala

Siapkan daun encok secukupnya, lalu dihancurkan. Tambahkan sedikit minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30 menit supaya tidak terjadi lepuh.

3. Kencing kurang lancar

Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.

4. Kanker darah

Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa (rumput lidah ular) dan Verbena officinalis, masing-masing 30 gram, dan Spica prunellae (tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 gram. Akar daun encok direbus terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya.Tambahkan air bila air rebusannya berkurang.

Setelah 4 jam, baru bahan obat lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2 jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian.

5. Kusta, skabies, dan kelainan kulit

Ambil akar daun encok, lalu dicuci dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.

Catatan :

  1. Perempuan hamil dilarang menggunakan.
  2. Bila timbul keracunan pada kulit, cuci dengan asam borat (boric acid).
  3. Daun hanya digunakan untuk pemakaian luar. Pemakaian luar juga dibatasi selama 1/2 jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh seperti luka bakar.

 

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara

 

 

Komentar

Tulisan Terkait