Disleksia adalah suatu gangguan belajar pada anak-anak, yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. Gangguan belajar ini masuk ke dalam gangguan saraf pada bagian batang otak. Bagian otak inilah yang memproses bahasa.
Disleksia tak cuma bisa dialami oleh anak-anak saja, tapi orang dewasa juga bisa mengalami gangguan ini. Meski pengidapnya bisa mengalami kesulitan dalam bejalar, disleksia tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.
Penyebab :
- Kelainan genetik.
- Cedera otak, misalnya saat anak dilahirkan.
- Cedera yang parah atau trauma pada otak.
- Penyakit lainnya, seperti stroke.
Gejala :
- Kesulitan belajar membaca, walaupun tingkat kecerdasannya normal. Anak disleksia terlihat lebih lamban dan berusaha keras dalam membaca, mempelajari huruf, mengucapkan atau menerka huruf atau angka, serta memposisikan mainan huruf.
- Kesulitan dan memiliki kemampuan berbicara yang sangat lambat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara. Pengidapnya sering salah saat menguncapkan kata atau membedakan bunyi kata yang berbeda.
- Perkembangan lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Contohnya, membutuhkan waktu belajar merangkak, berjalan, atau berbicara yang lebih lama ketimbang anak seusianya.
- Kesulitan mengkoordinasikan gerak tubuh, sehingga sering terlihat lebih lemah dibandingkan anak lain seusianya. Contohnya, sulit mengkoordinasikan mata dengan gerakan tangan. Kondisi ini bisa diamati ketika mereka menangkap bola.
- Sulit berkonsentrasi dan cenderung mudah sakit. Mereka juga cenderung lebih mudah terserang alergi, demam, eksim, atau asma.
Cara mencegah :
Sayangnya, hingga saat ini belum ada cara yang terbilang ampuh untuk mencegah terjadinya disleksia, khususnya disleksia yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari anggota keluarga.
Alternatif lain :
- Membacakan buku untuk anak-anak.
- Mengupayakan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah anak.
- Memperbanyak waktu membaca di rumah.
- Membuat suasana membaca menjadi menyenangkan.
- Memotivasi anak untuk senang membaca buku.
- Mendiskusikan isi buku bersama-sama dengan anak.
- Menghindari celaan jika anak melakukan kesalahan saat membaca agar anak dapat memiliki kepercayaan diri.
Sumber : disarikan dari berbagai sumber