hipotensi

Hipotensi

Hipotensi dikenal juga sebagai tekanan darah rendah. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah. Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang. Itulah sebabnya orang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengalami gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Ketika mengalami gangguan ini, tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.

Ukuran tekanan darah muncul dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Pengidap hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg, sedangkan jika tekanan darah di atas 120/80 mm/Hg, orang tersebut mengidap hipertensi.

Penyebab :

  1. Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat seseorang berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 15-30 mmHg ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
  2. Dehidrasi terjadi akibat tubuh kekurangan cairan dan bisa disebabkan oleh kurang minum, puasa, atau diare.
  3. Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti obat anti-depresan dan obat anti-hipertensi.
  4. Anemia menyebabkan jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Salah satu gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
  5. Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison menyebabkan gangguan produksi hormon. Kondisi tersebut bisa memengaruhi keseimbangan kadar air dan mineral dalam tubuh, serta tekanan darah.
  6. Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan hipotensi ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan tekanan darah.
  7. Syok dan cedera serius. Jika seseorang mengalami cedera serius dan terkena syok misalnya akibat pendarahan yang hebat, tekanan darah akan menurun drastis.
  8. Penyakit jantung. Penyakit parah seperti penyakit jantung menyebabkan darah tidak bisa dipompa dengan baik oleh jantung ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah pun menurun.
  9. Tekanan darah wanita hamil biasanya lebih rendah karena sistem peredaran darahnya yang mengalir dengan cepat.

Gejala :

  1. Jantung berdebar kencang atau tidak teratur.
  2. Pusing.
  3. Lemas.
  4. Mual.
  5. Pingsan.
  6. Kehilangan keseimbangan atau merasa goyah.
  7. Pandangan buram.

Cara mencegah :

  1. Membatasi konsumsi minuman keras dan minum air putih yang banyak. Bagi yang menyukai minuman berkafein, hindari minuman yang mengandung nutrisi tersebut di malam hari.
  2. Mengenai pola makan, lebih sering mengonsumsi makanan dalam porsi kecil lebih baik dibandingkan mengonsumsi makanan dalam porsi besar dengan frekuensi lebih jarang. Selain itu, memperbanyak asupan garam juga bisa mencegah hipotensi.
  3. Pengidap hipotensi juga sebaiknya tidak berdiri terlalu lama. Terutama bagi pengidap hipotensi ortostatik, bila ingin berdiri dari posisi duduk atau berbaring, lakukanlah secara perlahan-lahan.
  4. Jika mengonsumsi obat yang mungkin menyebabkan efek samping hipotensi, dokter bisa mengubah dosis obat tersebut atau memberikan alternatif lain.

Solusi herbal :

  1. Garam
  2. Kopi
  3. Kismis
  4. Holy basil
  5. Akar manis
  6. Jus buah bit
  7. Almond dan susu
  8. Rosemary
  9. Jus wortel
  10. Jus lemon

Alternatif lain :

Pengobatan untuk hipotensi harus dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Obat untuk mengatasi hipotensi biasanya diberikan untuk menambah jumlah darah atau mempersempit arteri agar tekanan darah meningkat.

Jika sedang menjalani pengobatan, periksakan tekanan darah secara rutin. Apabila mengalami efek samping, segera temui dokter. Begitu pula pada kondisi hipotensi tidak kunjung reda atau tidak menghilang, periksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat.

Sumber : disarikan dari berbagai sumber.

Komentar

Tulisan Terkait