cacar-air

Mitos dan Fakta Seputar Penyakit pada Anak

Senantiasa mengawasi buah hati agar ia tumbuh dan berkembang sesuai potensi terbaiknya adalah tugas utama setiap orang tua. Itulah salah satu alasan mengapa orang tua melakukan segala cara untuk menjaga kesehatan anak tercinta. Sayangnya, di era digital ini membuat penyebaran informasi terjadi secara sangat cepat tanpa tersaring terlebih dahulu dan bisa membuat salah kaprah tentang penyakit anak. Yuk, kita kupas mitos dan fakta seputar penyakit anak disini!

  1. Larangan mandi jika anak terkena cacar air

Acap kali kita dengar sampai saat ini bahwa anak yang sedang terinfeksi cacar air tidak diperbolehkan mandi sampai infeksinya sembuh sempurna. Faktanya, kuman-kuman yang menempel dan menumpuk di kulit kita dapat menyebabkan infeksi tambahan pada kondisi cacar air. Sehingga, mandi dengan air dan sabun sangat penting untuk menjaga kebersihan kulit tubuh buah hati kita. Penyakit ini akan sembuh dalam kisaran waktu 7-10 hari, maka dari itu penting untuk kita tetap menjaga daya tahan tubuh si kecil dengan baik.

  1. Menurunkan demam anak

Ketika anak demam, kebanyakan orang tua cenderung mengambil langkah pengompresan dengan air dingin dan menyelimuti anak untuk menurunkan suhu tubuh dengan cepat. Faktanya, demam merupakan reaksi normal tubuh terhadap rangsangan dari luar atau dalam, salah satunya infeksi. Penggunaan baju tebal dapat meningkatkan suhu tubuh di atas normal dan penggunaan kompres dingin justru dapat mengakibatkan badan menggigil, pembuluh darah mengecil, dan meningkatkan pusat pengaturan suhu di otak (hipotalamus) sehingga suhu tubuh makin meningkat. Sebaiknya lakukan kompres air hangat di lipat ketiak, lipat selangkangan, dan area leher selama 10-15 menit serta gunakan pakaian tipis dengan bahan yang nyaman untuk si kecil.

  1. Kopi dapat meredakan kejang pada anak

Penggunaan kopi untuk mencegah dan meredakan kejang pada anak masih kerap ditemui di beberapa kasus. Kejang merupakan momok menakutkan bagi orang tua sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Faktanya, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah mengenai penggunaan kopi/kafein untuk pencegahan serta penanganan kejang pada anak. Sebaiknya ketika anak kejang, usahakan orang tua tetap tenang, tidak panik, posisikan anak di tempat yang aman, longgarkan pakaiannya dan miringkan kepalanya tanpa memasukkan benda apapun ke dalam mulut, kemudian segera bawa buah hati Anda ke rumah sakit terdekat.

  1. Menangani mimisan

Keluarnya darah dari hidung merupakan hal yang kerap terjadi pada anak dan umumnya terjadi secara spontan. Sekitar 6% kasus mimisan yang menyebabkan hal serius dan membutuhkan pertolongan, sedangkan sisanya akan berhenti sendiri. Meski banyak yang mengatakan bahwa anak mimisan terjadi akibat kelelahan, faktanya mimisan sebagian besar tidak diketahui penyebabnya dan hanya 10-20% kasusnya disebabkan oleh trauma, alergi, infeksi, lingkungan, obat atau kelainan lainnya. Cara terbaik untuk menghentikan perdarahan adalah dengan meminta anak tenang, memposisikan kepala menghadap ke bawah, kemudian menekan kedua hidung bagian depan secara pelan selama 5-10 menit, dan meminta anak bernapas dengan mulut untuk sementara waktu. Orang tua dapat membawa anaknya ke rumah sakit apabila mimisan tidak berhenti dengan penekanan, terjadi berulang dan terdapat perdarahan hebat.

Itu dia seputar mitos dan fakta seputar kesehatan anak. Pada dasarnya orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, namun sebaiknya harus dipastikan kebenarannya terlebih dahulu agar dapat menangani kondisinya secara tepat. Pastikan anak Anda juga mengkonsumsi makanan bergizi seimbang agar daya tahan tubuhnya senantiasa terjaga dan terhindar dari penyakit.

Artikel ini ditulis oleh dr. Anisa Setiorini, Sp.A (Spesialis Anak Rumah Sakit EMC Sentul).

 

Tulisan diambil dari sumber.

Komentar

Tulisan Terkait