osteofit

Osteofit

Istilah “taji tulang” adalah sedikit keliru, karena kata “taji” menyiratkan pertumbuhan tulang ini memacu atau menusuk beberapa bagian anatomi tulang belakang dan menyebabkan rasa sakit. Namun, bertentangan dengan implikasi ini, tulang taji adalah struktur halus yang terbentuk selama periode waktu yang lama. Istilah medis untuk taji tulang adalah osteofit, dan mereka mewakili pembesaran struktur tulang normal.

Pada dasarnya, osteofit adalah penanda radiografi degenerasi tulang belakang (penuaan), yang berarti mereka muncul pada X-ray atau scan MRI dan umumnya adalah temuan normal seiring dengan bertambahnya usia. Di atas usia 60 tahun, tulang taji di tulang belakang sebenarnya cukup umum.

Penyebab :

Sejumlah kondisi tulang belakang umum terkait dengan perkembangan taji tulang, termasuk osteoartritis dan stenosis tulang belakang. Keduanya merupakan kondisi tubuh mengira tulang mengalami densitas yang berkurang, sehingga respons tubuh menciptakan tulang-tulang baru meski tidak sempurna, disebut dengan osteofit. Faktor risiko lainnya adalah bertambahnya usia, atau kondisi lain yang menyebabkan degenerasi tulang.

Gejala :

Nyeri punggung atau nyeri leher umum karena sendi facet meradang dan otot leher dan punggung menjadi iritasi. Gejala khas yang dilaporkan oleh pasien termasuk nyeri di leher atau punggung bawah saat berdiri atau berjalan, nyeri memancar ke bahu (sering termasuk sakit kepala) jika tulang belakang leher terpengaruh, nyeri memancar ke belakang dan paha jika tulang belakang lumbar terpengaruh.

Gejala diperburuk dengan aktivitas dan sering membaik dengan istirahat. Gejala khas lumbar sering membaik ketika seseorang membungkuk ke depan dan meregangkan pinggang, seperti bersandar di keranjang belanja atau di atas tongkat.

Cara mencegah :

Pencegahan dapat dimulai dengan mengenakan sepatu dengan kotak kaki yang lebar, dukungan lengkungan yang bagus, kaus kaki yang tebal, dan bantalan yang cukup untuk setiap langkah. Selain itu, kenakan sepatu yang dipasang dan diukur oleh seorang profesional sehingga sepatu tidak bergesekan dengan kaki ketika berjalan.

Selain itu, disarankan untuk berjemur tiap pagi untuk mendapatkan vitamin D. Lakukan latihan menahan beban seperti berjalan atau memanjat tangga untuk menjaga tulang kuat.

Solusi herbal :

1. Magnesium
Sayuran dengan daun hijau, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, yogurt, alpukat, pisang, dan cokelat hitam.
2. Vitamin D3
Ikan yang berlemak (salmon), minyak hati ikan, dan kuning telur. Selain itu, susu dan beberapa sereal, jus, serta roti juga diperkaya dengan vitamin D. Hal tersebut juga dapat diperoleh dari suplemen dan berjemur di bawah sinar matahari.

Alternatif lain :

Perawatan non-bedah dapat dilakukan dengan kompresi dan iritasi saraf ringan atau sedang. Selain itu dapat juga digunakan obat-obatan selama sekitar 4 sampai 6 minggu. Terapi rehab medik dapat dilakukan 1-2 minggu, berisi terapi fisik, olahraga, dan penyesuaian kiropraktik sering meringankan kondisi sendi yang menyakitkan.

Modalitas ini berusaha mengembalikan fleksibilitas dan kekuatan pada leher dan punggung, memperbaiki postur dan menurunkan kompresi pada saraf. Namun, kompresi saraf dengan nyeri yang memancar ke lengan dan kaki harus diteliti secara klinis sebelum memulai segala bentuk terapi rehabilitasi.

Sumber : disarikan dari berbagai sumber.

Komentar

Tulisan Terkait