Manfaat Tanin :
- Tanin merupakan senyawa polifenolik dengan bobot molekul yang tinggi dan mempunyai kemampuan mengikat protein.
- Tanin terdiri dari katekin, leukoantosiannin dan asam hidroksi yang masing-masing dapat menimbulkan warna bila bereaksi dengan ion logam. Tanin terdiri dari dua kelompok, yaitu condensed tanin dan hydrolizeable tanin.
- Kelompok condensed tanin merupakan tipe tanin yang terkondesasi, tahan terhadap degradasi enzim, tahan terhadap hidrolisa asam, dimetilasi dengan penambahan metionin. Condensed tanin diperoleh dari kondesasi flavanol-flavanol yang tidak mengandung gula dan mengikat protein sangat kuat sehingga menjadi rusak (Widodo, 2005).
- Bisa untuk minuman, Tanin yang terkandung dalam minuman seperti teh, kopi, anggur, dan bir memberikan aroma dan rasa sedap yang khas.
- Sebagai bahan pakan ternak, Tanin yang terkandung dalam pakan ternak seperti pada daun kaliandra, dapat menjadi anti nutrisi pada ternak ruminansia jika dikonsumsi berlebih. Hal ini dapat diatasi dengan cara melakukan manipulasi proses pencernaan oleh mikroba rumen dengan menginokulasi isolasi bakteri toleran tanin supaya mengoptimalkan pemanfaatan kaliandra sebagai sumber pakan.
- Tanin dapat berfungsi untuk memproteksi protein dengan kadar dan konsentrasi tertentu. Menurut Suryahadi et al., (2000), metode ini dikenal sebagai metode by passing dimana zat makanan dilindungi dari proses degradasi oleh mikrobia rumen karena degradasi oleh mikrobia rumen dapat menurunkan suplai zat makanan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh hewan inang.
- Bisa untuk proses penyamakan kulit, dalam proses penyamakan, tanin bereaksi dengan protein dari belulang. Proses ini akan mengawetkan kulit dari serangan-serangan bakteri. Di samping itu, penyamakan akan memberi warna tertentu, serta membentuk kepadatan dan kelenturan kulit tersamak yang berbeda-beda; bergantung kepada sifat-sifat kulit asal dan kepada proses penyamakan yang digunakan.
- Bisa untuk bahan perekat kayu, Tanin yang terkandung dalam tanaman bakau dan akasia dapat di ekstrak yang dapat dijadikan perekat kayu lamina. Perekat autokondensat tanin bakau dan akasia memiliki nilai keteguran geser kayu laminanya yang tidak berbeda dengan menggunakan perekat fenolformaldehida dan ureaformaldehida.
Sumber : Quora